Teknik dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan disiplin teknik industri. Meskipun ketiga ilmu pengetahuan tersebut saling berkaitan satu sama lain, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara ketiga hal tersebut.
disiplin Teknik Industri terkait dengan:
- Cakupan keilmuan, bidang garapan dan profesi
- Perkembangan pola pikir, keilmuan dan keahlian
Object : Natural System Artificial System Integrated System
Phenomena : Determistic Det./Probabilistic Prob/Uncertainty
Output : Theory/Knowledg Product/service Value Added
Performance : Truth Benefit Efficiency
Validity : Absolute Relative Contextual
Start : Curiosity Need/Problem Need/Problem
Profession : Scientist Engineer Industrial Engineer
- · Bila dilihat dari gejala atau fenomenanya, ilmu pengetahuan berasal dari suatu hal yang pasti, sedangkan keteknikan berasal hal yang pasti atau berupa kemungkinan. Gejala teknik industri adalah dari suatu hal yang berupa kemungkinan atau ketidakyakinan.
- · Bila dilihat dari hasil akhir, ilmu pengetahuan menghasilkan sebuah teori atau pengetahuan yang baru, keteknikan menghasilkan produk ataupun jasa, sedangkan teknik industri menghasilkan nilai tambah dari suatu barang ataupun jasa (manfaat/fungsi)
- · Bila dilihat dari daya gunanya, ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengungkap sebuah fakta atau kenyataan melalui penelitian. Keteknikan bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan mempertimbangkan harga dan biaya produksi. Sedangkan teknik industri, keuntungan bukanlah menjadi tujuan akhir, tetapi hanya sebagai pencapaian yang dilakukan melalui proses. Dalam teknik industri, yang terpenting adalah memperoleh keefisienan dalam proses. Sebagai contoh, ketika mengolah sebatang kayu untuk menjadi sebuah produk. Dalam proses produksi, dari batang kayu tersebut tentunya juga menghasilkan limbah (scrap) yang cukup banyak. Dalam hal ini, teknik industri berperan atau mengupayakan agar limbah yang dihasilkan dalam proses produksi tidak terlalu banyak atau limbah yang dihasilkan dapat dibuat produk lain.
- · Bila dilihat dari keabsahannya, ilmu pengetahuan bersifat mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Keteknikan bersifat relatif dan bisa juga bersifat mutlak. Teknik industri bersifat kontekstual, yaitu tergantung pada konteks yang harus melibatkan sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, biaya dan manajemen. Teknik industri tidak hanya membahas satu topik saja dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tetapi juga topik yang lain. Dengan kata lain, teknik industri tidak hanya melihat gejala atau kesimpulan dalam suatu permasalahan, tetapi melihat secara keseluruhan. Sebagai analogi, seorang melihat penyakit pasiennya bukan hanya dari gejala yang dapat diamatinya, tetapi juga melihat rekam medis (medical checkup) dari pasien yang bersangkutan. Sehingga dokter tersebut dapat memastikan jenis penyakit yang diderita oleh pasiennya.
- · Bila dilihat dari asal mulanya, ilmu pengetahuan bermula dari kecurigaan atau keingintahuan terhadap suatu hal. Sebagai contoh, ketika hukum gravitasi belum ditemukan, para ilmuwan berusaha mencari penyebab atau alasan mengapa benda yang jatuh selalu menuju pusat bumi. Keteknikan berasal dari kebutuhan akan barang/jasa. Sebagai contoh, ketika muncul kebutuhan akan kendaraan yang mampu melaju dengan kecepatan tinggi, tetapi juga dengan tingkat keselamatan pengemudi yang tinggi. Maka, para engineer berusaha mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sedangkan teknik industri berasal dari adanya kebutuhan dan masalah. Selain itu, teknik industri juga merupakan tindak lanjut dari proses keteknikan.
Keteknikan
Tujuan utama dalam keteknikan adalah menggunakan ilmu pengetahuan untuk merancang dan mengembangkan alat, struktur dan proses demi kehidupan yang lebih baik. Untuk menghasilkan tujuan tesebut, maka para insinyur melakukan suatu penelitian atau pendekatan yang disebut dengan proses perancangan.
Langkah-langkan proses perancangan adalah :
Ø Mengidentifikasikan kebutuhan atau masalah.
Ø Mendefinisikan permasalahan.
Ø Pencarian solusi atau pemecahan masalah dengan mempertimbangkan kendala yang akan terjadi.
Ø Menentukan batasan dari pemecahan masalah.
Ø Menentukan kriteria dari pemecahan masalah.
Ø Membuat solusi alernatif.
Ø Menaganalisis solusi alternatif tersebut.
Ø Menetapkan suatu pilihan untuk memecahkan permasalahan.
Ø Menspesifikasikan solusi tersebut.
Ø Mempublikasikan atau mengkomunikasikan.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang insinyur untuk memecahkan suatu permasalahan atau kebutuhan adalah matematika dan ilmu pengetahuan alam dengan pendekatan analisis dan sintesis, serta dilakukan dengan proses perancangan dan aplikasi penelitian.
Hal ini sangat berkaitan dengan lapangan kerja yang terus berkembang dengan sangat cepat dalam kehidupan dan budaya-budaya negara industri. Sekitar setengah abad, Amerika dan negara-negara berkembang lainnya berubah secara besar-besaran dari negara agraris menjadi negara industri. Perubahan besar-besaran inilah yang menimbulkan masalah, seperti masalah polusi dan kemacetan. Di sinilah peran kita sebagai calon sarjana teknik industry untuk terus bergerak pada semua link dan harus terus belajar memahami pada suatu permasalahan yang akan terus berubah karena jika kita hanya berpikir bias maka apa yang kita anggap sesuai dengan jalan untuk memahami dan mepelajari pada suatu disiplin ilmu maka kita akan terkontaminasi pada suatu daerah yang saya sebut dengan lingkaran rapuh seperti tulang diluar keras rapuh didalam meskipun seorang teknik industry dianggap mampu dalam melakukan suatu permasalahan akan tetapi dia juga harus mampu melihat situasi jangan hanya berpatokan pada system yang ada. buat saya teknik industry adalah disiplin ilmu “KEBEBASAN” dimana setiap calon sarjana maupun seorang sarjana teknik industri terus mengexplorasi dirinya dan terus berkembang untuk terus begerak maju tanpa harus berpatokan pada suatu system bisa dibilang selalu melakukan (improvement) klo orang jawa bilang “ngeyel” hehe “BEBAS DAN LEPAS” mecari pembeharuan yang ter-arah dan terus menganalisa dari setiap tindakan masa lalu untuk memperbaiki kesalahan sehingga tidak ada korban yang berjatuhan lebih banyak dimasa mendatang.
seperti pasal yang saya buat barusan :) :
PASAL 1
“Setiap calon dan sarjana teknik industry berhak sebebas-bebasnya untuk mempelajari dasar displin ilmu apapun dengan tidak mengabaikan pondasi keilmuan dan berhak untuk melakukan perubahan yang lebih baik baik individu maupun berkelompok”
PASAL 2
“Setiap calon teknik industry berhak mendapatkan kritik, saran dan pujian sesuai dengan haknya sebagai warga Negara dan seorang sarjana tentunya”
ULTIMATUM
“Setiap calon dan sarjana teknik industry yang dihina di asingkan di remehkan dan dicaci buat kami perduli kami catat kami tempel di dijat yang menghina kemudian kami terus bergerak maju dan maju ketika melihat catatan dijiat sipenghina ketika berpaspasan dijalan kami semakin bersemngat untuk maju dan maju”
MOTTO
“ILMU PADI”
(semakin berisi semakin merunduk)
Ketika panen semua orang tersenyum indah dan bahagia
salam sukses untuk kita semua !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar