Inilah nasib mobil buatan China yang menyontek BMW X5 lantas diekspor pula ke Jerman! Selama tiga tahun, nasibnya terkatung-katung dan membusuk di sebuah gudang di Pelabuhan Rotterdam, Belanda.
Kata membusuk tidak diberikan oleh media Eropa atau Jerman, justru oleh China Car Times setelah melihat foto-foto kondisi mobil tersebut, yang semula bagian yang dikrom mengilap, kini buram.
Kendaraan yang dibiarkan membusuk tersebut adalah SUV buatan Shung Huan Auto, menjiplak habis model BMW X5. China Car Times pun menyebut SUV yang diberi nama SCEO ini merupakan hasil klon sempurna dari BMW X5.
Begitu tahu SUV dijual di Jerman, BMW langsung komplain ke pengadilan. Hasilnya, pengadilan memutuskan, melarang SCEO dijual di Eropa. Alasan yang dikemukakan pengadilan, SCEO adalah hasil jiplakan dari SUV terbaik negara tersebut, X5. Perintah pengadilan selanjutnya menghancurkan mobil tersebut.
Kendati demikian, importir kendaraan tersebut, Distributor China Autimobile Deutchchland Group, coba bertahan dan mengatakan terdapat banyak perbedaan antara BMW X5 dan SCEO. Namun, pengadilan Jerman tetap pada keputusannya dan menolak argumen tersebut.
Managing Director China Automobile Deutchland Group Karl Schoessle menceritakan masalahnya kepada Automotive News Europe. Menurutnya, SCEO ini berbeda dengan X5. Ia malah berargumen, “Saya melihat, justru ada kesamaan antara BMW dan Audi.” Ternyata argumen tersebut dikomentari China Car Times, "Kedua merek Jerman itu sama-sama menggunakan empat roda dan bukan desainnya!”
Foto kondisi SUV China yang membusuk ini diterima China Car Times beberapa hari lalu. Ia menjelaskan, foto tersebut dikirim oleh seseorang yang punya akses masuk ke tempat penyimpanan mobil tersebut di Pelabuhan Rotterdam. Diperkirakan, SUV ini dikapalkan ke Rotterdam pada akhir 2007 atau awal 2008.
Sampai saat ini tidak ada orang atau perusahaan yang mengaku sebagai pemilik kendaraan tersebut, baik distributornya Jerman maupun Shung Huang Auto. Pasalnya, bila kendaraan itu diakui milik mereka, dipastikan pihak pelabuhan pasti akan meminta sewa gudang. Bukan itu saja, ternyata biaya angkut kapal juga belum dibayar.
Pada foto yang dikrim, tampak bagian kendaraan yang dikrom dihajar korosi. Kondisi ini sekaligus membuktikan kualitas mobil China rendah. Padahal, faktor lain yang ikut menpercepat krom kehilangan kemilaunya adalah pengaruh garam dari uap air laut di pelabuhan tersebut. Kendati demikian, tundingan makin jelas karena bagian luar mesin juga sudah buruk atau ikut membusuk! (kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar